Rabu, 14 Agustus 2013

Ternyata Otak Manusia Memiliki GPS Internal

Menurut sebuah studi baru, sebuah jenis sel otak yang dikenal untuk membantu hewan melacak lokasi mereka telah ditemukan untuk pertama kalinya pada manusia. Peneliti menemukan neuron, yang disebut sel grid, karena sel tersebut diaktifkan dalam otak peserta penelitian dalam menjelajahi lingkungan virtual. Sel-sel berfungsi seperti sistem GPS internal, dan juga mungkin memainkan peran dalam memori, kata para peneliti.
"Sel Grid memberitahu seseorang di mana mereka berada di lingkungan mereka, "kata peneliti Joshua Jacobs, dari Drexel University di Philadelphia, menambahkan bahwa pada hewan sel memberikan semacam tongkat pengukur untuk navigasi. Pada akhir 1970-an, para ilmuwan menemukan neuron di hippocampus (pusat memori otak) yang aktif pada tikus ketika hewan-hewan itu di tempat tertentu. Sel-sel bernama Place Cells , dan manusia kemudian ditemukan juga memiliki sel tersebut. Pada tahun 2005, para ilmuwan menemukan sel-sel grid, yang memberikan masukan untuk menempatkan sel, pada tikus, dan kemudian, pada kelelawar dan monyet. Sebuah studi pencitraan resonansi magnetik fungsional mengisyaratkan bahwa sel yang ada pada manusia, tetapi studi baru adalah yang pertama untuk menemukan bukti kuat bagi mereka. Jacobs dan rekan-rekannya diasah dalam pada sel-sel jaringan manusia menggunakan elektroda yang ditanamkan di otak pasien yang diobati untuk epilepsi resistan terhadap obat. (Elektroda yang digunakan untuk membantu dokter menemukan asal kejang pasien.) Dalam studi tersebut, para peserta memainkan permainan virtual reality dalam lingkungan luar ruangan simulasi. Mereka diminta untuk menemukan lokasi berbagai benda, seperti botol air dan sepeda. Benda tersebut akan hilang, dan peserta harus menavigasi ke bekas lokasi obyek menggunakan joystick. Selama tugas, para ilmuwan mendeteksi aktivitas sel-sel jaringan di daerah otak yang disebut korteks entorhinal (entorhinal cortex), yang terlibat di dalam memori, dan dipengaruhi oleh penyakit Alzheimer . Dalam studi tersebut, sel-sel menjadi aktif dalam pola grid segitiga, membentuk sistem koordinat untuk melacak gerakan seseorang. Temuan ini membantu mengungkap bagaimana manusia menavigasi, dengan menunjukkan bahwa kita menggunakan mekanisme lokasi mirip dengan tikus dan hewan lainnya. Beberapa bukti menunjukkan sistem sel jaringan otak berevolusi untuk mendukung navigasi pada hewan awal. Namun pada manusia, struktur otak yang sama juga terlibat dalam memori, kata Jacobs. "Ini bisa membantu menjelaskan banyak penyakit yang terlibat dengan orientasi spasial," kata Jacobs. "Orang dengan Alzheimer sering menjadi bingung," katanya, menambahkan bahwa mungkin pengobatan yang menargetkan sel-sel jaringan mereka bisa membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar