Selasa, 10 September 2013

Cinta Sejati Pasangan yang Saling Melengkapi

Berikut adalah kisah dibeberapa belahan dunia yang dapat menyadarkan, memberi rasa syukur dan memberikan arti sesungguhnya dari kesabaran, ketulusan, keikhlasan dalam sebuah hubungan. Menurut filsafah kuno yang menganalogikan jari-jemari, dimana kelima jari kita memiliki ruang begitu pula orang lain, tapi ketika orang lain itu menggenggam tangan kita maka seluruh ruang diantara himpitan jari-jemari ini menjadi terisi. Begitu pula dengan sepasang kekasih yang memang telah ditakdirkan oleh Tuhan. Dimana fisik bukanlah menjadi faktor utama terciptanya sepasangan kekasih/ suami-istri yang sempurna, seperti bebrapa kisah ini: 1. Taylor Morris dan Daniella Kelly Bahwa ketulusan cinta sejati itu luar biasa. Demikianlah yang ditunjukkan Daniella kepada Taylor kekasihnya. Taylor Morris adalah seorang peneliti yang bekerja di angkatan laut. Saat itu usianya 23 tahun dan harus bertugas. Ia mengalami kecelakaan parah dalam tugasnya tersebut. Kedua kaki dan tangannya terpaksa harus diamputasi karena ledakan yang parah. Kekasihnya Daniella tak lantas pergi meninggalkannya. Ialah yang menjadi sumber semangat bagi Taylor. Dan saat Taylor memperoleh penghargaan militer, ia lebih ingin menyematkannya pada Daniella, pahlawan baginya. "Semuanya akan terasa sangat berat bila Daniella tak mendukungku dan berada di sisiku sepanjang waktu. Ia pahlawanku." 2. Ahmad dan Fatima Kedua pasangan muda ini sama-sama diciptakan memiliki 'kelebihan' tersendiri di dalam hidupnya. Dan keduanya percaya bahwa mereka dipertemukan satu sama lain untuk saling melengkapi. Ahmad yang tak dikaruniai sepasang tangan namun memiliki kaki yang lengkap. Dan, Fatima yang dikaruniai sepasang tangan sempurna, namun tak memiliki kaki sempurna. "Dan aku akan menjadi kedua tanganmu, sementara kau menjadi kedua kakiku..." 3. liu guojiang dan xu chaoqin Laki-laki China berusia 70 tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80 tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang selama 50 tahun terakhir menjadi tempat tinggalnya. 50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama Xu Chaoqin. Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua. Untuk menghindari gossip murahaan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi?hidup mereka. Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik". Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun. 4. emilie gossiaux dan alan lundgard Emilie adalah gadis cantik yang ceria. Suatu hari ia sedang bersepeda usai beraktivitas, dan tanpa ia sadari sebuah truk gandeng melaju terlalu pesat dan menabrak dirinya. Tulang-tulangnya hancur, wajahnya remuk, ia juga kehilangan penglihatan serta pendengarannya di usianya yang masih muda, 21 tahun. Team dokter pesimis ia akan kembali pulih, bahkan menurut mereka ia tak akan pernah bangun lagu. Merekapun menyarankan untuk membawa Emilie pulang. Alan Lundgrand adalah kekasih Emilie, yang menunjukkan kesetian dan cinta sejatinya. Ia menolak keputusan dokter kepada Emilie, dan berusaha untuk memberikan perawatan sendiri pada Emilie. Suatu hari, di pagi buta, tercetus ide di benak Alan untuk berkomunikasi dengan Emilie melalui sentuhan telapak tangan. Ia menulis kata 'Aku mencintaimu' di sana. Ajaibnya, Emilie bisa menerjemahkan pesan itu dan membalas pernyataan Alan dengan ucapan terima kasih. Hal tersebut tidak membuat Alan menyerah, setiap hari ia berusaha mengajak Emilie berbicara hingga akhirnya ia mengingat segala sesuatu. Kini Emilie memang buta, tetapi ia tak pernah berubah menjadi orang lain, ia tetap menjadi dirinya sendiri. "Dibalik kekurangan terdapat kelebihan, dan dibalik kelebihan terdapat kekurangan, percayalah akan skenario Allah untuk dipertemukan dan dibersatukanya seorang anak adam dan hawa yang akan menjadi sempurna dengan saling melengkapi dibalik ketidak sempurnaanya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar